Tuesday, January 26, 2016

Sorong, Pesona Sejarah Daerah Timur

           Sorong dikenal dengan sebutan “pintu gerbang daerah timur”. Awalnya Kota Sorong merupakan salah satu kecamatan yang dijadikan pusat pemerintahan Kabupaten Sorong. Kemudian statusnya ditingkatkan dari Kota Administratif Sorong menjadi Kota Sorong berdasarkan Undang-undang Nomor 45 tahun 1999. Kota Sorong mengalami perkembangan pesat menjadi pusat ekonomi, perdagangan, dan kepadatan penduduk mulai tahun 2010 dikarenakan posisinya yang strategis serta tofografinya yang lebih memungkinkan pembangunan infrastuktur fisik dibandingkan wilayah lain di Papua Barat. Namun jangan salah, meski pusat ekonomi di bagian kepala burung, ternyata Kota Sorong juga memiliki pesona tersendiri yang seharusnya tidak boleh dilewatkan sebagai daerah destinasi sejarah.

Dokumentasi : Tugu ucapan selamat datang


Lokasi dan Transportasi

          Kota Sorong terletak di ujung timur Indonesia, tepatnya di kepala burung Pulau Papua. Anda dapat menggunakan maskapai Garuda Indonesia, Sriwijaya Air dan Express Air untuk menjangkau kota ini. Bahkan ada penerbangan yang langsung ke Kota Sorong tanpa transit, yaitu rute Jakarta-Sorong menggunakan Express Air dengan harga tiket berkisar Rp. 1.600.000,- hingga Rp. 2.100.000,-. Bila terbang dengan Garuda Indonesia atau Sriwijaya Air biasanya pesawat akan transit di Kota Makassar. Untuk rute Ambon-Sorong menggunakan maskapai Wings Air yang singgah lebih dahulu di Bandara Torea, Fakfak dan Bandara Utarum, Kaimana.

          Setelah tiba di Bandara Domine Eduard Osok (DEO) Sorong, anda dapat menggunakan jasa taksi bandara atau ojek yang diparkir di areal bandara. Bila anda backpacker dengan kocek terbatas, anda dapat menggunakan angkot namun harus berjalan sekitar 100 meter ke luar bandara.


PULAU DOFIOR

        Pulau Dofior atau biasanya disebut sebagai tugu selamat datang merupakan tugu ikonik di Kota Sorong. Artinya belum menginjakkan kaki di Kota Sorong bila tidak mengunjungi spot menarik ini. Anda dapat berfoto di sini karena biasanya tugu ini digunakan sebagai tempat untuk mengabadikan kenangan bahwa mereka pernah datang ke Sorong. Perlu diingat bahwa tempat ini hanya dapat disinggahi bila air laut sedang surut dan itu pun space-nya terbatas karena Pulau Dofior sebenarnya pulau kecil di tengah lautan luas.


Dokumentasi : Menara Jeffman di Pulau Dofior
      Akses ke Pulau Dofior menggunakan taksi laut dari Halte Doom, yaitu halte yang terletak di sebelah Pelabuhan Sorong. Bila anda tiba di Bandara Domine Eduard Osok (DEO) Sorong, anda dapat melanjutkan perjalanan dengan naik angkot (angkutan kota) warna kuning sebanyak dua kali dengan rute H dan rute B. Tarif angkot hanya sebesar Rp. 5.000,- untuk dewasa sekali jalan. Jika menggunakan taksi bandara hanya memakan waktu sekitar 15 menit ke Pelabuhan Sorong dengan tarif lebih mahal, yaitu Rp. 150.000,- hingga Rp. 200.000,- atau jasa ojek dengan merogoh kocek sekitar Rp. 25.000,- hingga Rp. 30.000,-. Dari Halte Doom, anda naik taksi laut dengan perkiraan perjalanan sekitar 30 – 45 menit, tergantung gelombang laut.

TEMBOK DOFIOR (TEMBOK BERLIN)

          Tembok Dofior atau lebih dikenal dengan nama Tembok Berlin merupakan spot atau objek yang menarik bagi anda yang ingin menikmati suasana sunset yang romantis di sore hari. Keindahan senja dengan siluet matahari yang perlahan-lahan terbenam membuat momen anda bersama pasangan terasa indah.

Dokumentasi : Indahnya senja di Tembok Berlin
Tembok Berlin juga dapat menjadi pilihan keluarga bersantai sambil menikmati suasana wisata pantai. Pada sore hingga malam, deretan panjang warung-warung makan terutama bagi pecinta seafood akan memanjakan lidah anda. Jangan lupa untuk memesan saraba, minuman khas daerah timur yang mirip wedang jahe namun dengan sentuhan citarasa Papua. Anda juga dapat meminta saraba dicampur susu atau coklat.
          Untuk menuju Tembok Berlin, anda hanya perlu berjalan kaki sekitar 200 meter dari Pelabuhan Sorong atau menggunakan taksi bandara dari Bandara DEO untuk menempuh perjalanan selama 15 menit.

PANTAI TANJUNG KASUARI

          Pantai Tanjung Kasuari termasuk satu dari dua pantai yang menjadi objek wisata alam andalan di daratan Kota Sorong. Anda akan terbuai dengan pesona pantai dengan hamparan pasir putih yang indah. Belum lagi debur ombak pantai dan barisan pohon kelapa yang menambah keelokan panorama pantai ini. Di sini disediakan fasilitas perahu kayu bagi anda yang ingin menjelajahi tepi pantai yang dangkal dan honai-honai untuk bersantai menikmati kesejukan angin. Honai adalah rumah khas Papua yang terbuat dari rumbia. Namun honai di sini tak berdinding sehingga anda masih dapat menikmati pemandangan.  


Dokumentasi : Debur ombak Pantai Tanjung Kasuari
          Untuk menjangkau pantai ini, anda harus menggunakan transportasi darat. Lama perjalanan dari Bandara DEO dengan taksi bandara sekitar satu jam. Bila anda tiba di Pelabuhan Sorong dengan kapal, anda hanya memerlukan waktu 30 menit dengan mobil rental. Belum ada transportasi umum ke tempat ini. Tarif jasa taksi bandara dikenakan sebesar Rp. 250.000,- hingga 300.000,-; sementara rental mobil sekitar Rp. 150.000,- pp.

PULAU DOOM
       Bagi anda yang ingin menyusuri sejarah, Pulau Doom merupakan saksi bisu masa penjajahan Belanda karena pulau ini pernah dijadikan pusat perdagangan dan pemerintahan. Tak heran masih tersisa peninggalan-peninggalan yang memiliki nilai sejarah tinggi bagi Bangsa Indonesia di pulau ini. Rumah-rumah berjajar dan berderet rapi serta pipa-pipa yang mengaliri semua rumah menjadi bukti sejarah keberadaan Belanda.

Dokumentasi : Pulau Doom yang bernilai historis tinggi
          Menariknya Pulau Doom juga menjadi saksi sejarah saat pendudukan tentara Jepang di daerah timur. Di sini banyak terdapat gua-gua bawah tanah yang difunsikan tentara Jepang sebagai bunker pertahanan pada masa itu.
          Pulau Doom dapat ditempuh melalui taksi laut dari Halte Doom selama 30 menit atau dapat menggunakan perahu bermotor yang disewa dengan tarif sesuai kesepakatan tawar-menawar.

Taman Wisata Hutan Lindung (Arboretum)
          Hutan di Papua Barat masih dipertahankan eksistensinya sebagai sumber paru-paru bagi penduduknya. Tak terkecuali di Kota Sorong yang memiliki hutan wisata yang terkenal dengan nama “Taman Wisata Hutan Lindung” atau Taman Wisata Arboretum. Arboretum adalah Bahasa Latin untuk hutan lindung.

Dokumentasi : Gerbang masuk Taman Wisata Arboretum
        Di hutan wisata ini telah disediakan fasilitas honai-honai yang nyaman untuk bersantai hingga area camping bagi pengunjung yang ingin merasakan suasana hutan. Anda juga dapat melepaskan penat atau stress saat menikmati keindahan deretan pepohonan hutan hijau dan suara kicauan burung. Bahkan tempat ini sangat menawan sebagai latar belakang foto anda dengan nuansa hutan di luar negeri seperti Amazon.
          Perjalanan menuju hutan wisata ini dapat ditempuh menggunakan taksi bandara selama 15 menit atau taksi rental dari Pelabuhan Sorong yang memakan waktu 30 menit.

PULAU SOOP
          PulauSoop merupakan satu dari empat pulau besar yang menjadi bagian wilayah Kota Sorong. Di pulau ini anda akan dimanjakan pemandangan hamparan pasir putih yang menarik dengan view  yang melebar ke arah laut kurang lebih 100 meter di arah utara. Pada bagian barat pantai terdapat batuan-batuan besar yang tersebar di tepi pantai. Tentara Jepang pernah menjadikannya sebagai basis pertahan udara. Selain itu, serupa dengan Pulau Doom, terdapat gua batu dan lubang bagi senjata mesin yang diarahkan ke airport Jefman peninggalan tentara Jepang karena mereka mendirikan tempat persembunyian di sini selama Perang Dunia II.

Dokumentasi : Hamparan pasir putih di Pulau Soop
          Pulau Soop menjadi destinasi wisata alam sekaligus sejarah yang sayang bila dilewatkan. Turis juga dapat melakukan aktivitas wisata seperti berenang, berperahu tradisional dan memancing. Mayoritas penduduk pulau ini memiliki fasilitas transportasi laut, sarana penangkapan ikan dan bangunan rumah tradisional.
          Satu-satunya transportasi ke Pulau Soop adalah perahu bermotor atau taksi laut dari Halte Doom. Lama perjalanan hanya sekitar 7-12 menit.

PULAU RAAM
            Keunikan Pulau Raam adalah bila dilihat dari kejauhan atau ketinggian, pulau ini memiliki bentuk mirip dengan seekor buaya. Lebih terkenal dengan sebutan Pulau Buaya karena bentuknya tersebut. Pulau Raam menjadi batas terluar Kota Sorong.
          Topografi pulau ini adalah berpasir putih dengan variasi relief batu di sebelah barat dan kumpulan batu apung di sebelah selatan. Hal ini menjadikan pulau ini terkesan otentik dan berpanorama cantik.

Dokumentasi : Pulau Raam dari kejauhan
          Aktivitas wisata yang dapat dieksplorasi di pulau ini adalah berenang, berperahu, memancing, dan duduk di tepi pantai sambil menikmati alam yang menawan. Pulau Raam juga satu-satunya pulau di Kota Sorong yang menawarkan snorkeling di tepi pantai dan diving pada coral reef dekat batu apung. Tak kalah dengan pulau di Raja Ampat, Pulau Raam juga memiliki keindahan alam bawah laut, tebing terjal biota laut serta flora-fauna yang tak kalah mempesona.

          Untuk menjangkau pulau ini hanya menggunakan perahu bermotor atau taksi laut dari Halte Doom kurang lebih selama 30 menit.

No comments:

Post a Comment