Tuesday, January 26, 2016

Sorong, Pesona Sejarah Daerah Timur

           Sorong dikenal dengan sebutan “pintu gerbang daerah timur”. Awalnya Kota Sorong merupakan salah satu kecamatan yang dijadikan pusat pemerintahan Kabupaten Sorong. Kemudian statusnya ditingkatkan dari Kota Administratif Sorong menjadi Kota Sorong berdasarkan Undang-undang Nomor 45 tahun 1999. Kota Sorong mengalami perkembangan pesat menjadi pusat ekonomi, perdagangan, dan kepadatan penduduk mulai tahun 2010 dikarenakan posisinya yang strategis serta tofografinya yang lebih memungkinkan pembangunan infrastuktur fisik dibandingkan wilayah lain di Papua Barat. Namun jangan salah, meski pusat ekonomi di bagian kepala burung, ternyata Kota Sorong juga memiliki pesona tersendiri yang seharusnya tidak boleh dilewatkan sebagai daerah destinasi sejarah.

Dokumentasi : Tugu ucapan selamat datang


Lokasi dan Transportasi

          Kota Sorong terletak di ujung timur Indonesia, tepatnya di kepala burung Pulau Papua. Anda dapat menggunakan maskapai Garuda Indonesia, Sriwijaya Air dan Express Air untuk menjangkau kota ini. Bahkan ada penerbangan yang langsung ke Kota Sorong tanpa transit, yaitu rute Jakarta-Sorong menggunakan Express Air dengan harga tiket berkisar Rp. 1.600.000,- hingga Rp. 2.100.000,-. Bila terbang dengan Garuda Indonesia atau Sriwijaya Air biasanya pesawat akan transit di Kota Makassar. Untuk rute Ambon-Sorong menggunakan maskapai Wings Air yang singgah lebih dahulu di Bandara Torea, Fakfak dan Bandara Utarum, Kaimana.

          Setelah tiba di Bandara Domine Eduard Osok (DEO) Sorong, anda dapat menggunakan jasa taksi bandara atau ojek yang diparkir di areal bandara. Bila anda backpacker dengan kocek terbatas, anda dapat menggunakan angkot namun harus berjalan sekitar 100 meter ke luar bandara.


PULAU DOFIOR

        Pulau Dofior atau biasanya disebut sebagai tugu selamat datang merupakan tugu ikonik di Kota Sorong. Artinya belum menginjakkan kaki di Kota Sorong bila tidak mengunjungi spot menarik ini. Anda dapat berfoto di sini karena biasanya tugu ini digunakan sebagai tempat untuk mengabadikan kenangan bahwa mereka pernah datang ke Sorong. Perlu diingat bahwa tempat ini hanya dapat disinggahi bila air laut sedang surut dan itu pun space-nya terbatas karena Pulau Dofior sebenarnya pulau kecil di tengah lautan luas.


Dokumentasi : Menara Jeffman di Pulau Dofior
      Akses ke Pulau Dofior menggunakan taksi laut dari Halte Doom, yaitu halte yang terletak di sebelah Pelabuhan Sorong. Bila anda tiba di Bandara Domine Eduard Osok (DEO) Sorong, anda dapat melanjutkan perjalanan dengan naik angkot (angkutan kota) warna kuning sebanyak dua kali dengan rute H dan rute B. Tarif angkot hanya sebesar Rp. 5.000,- untuk dewasa sekali jalan. Jika menggunakan taksi bandara hanya memakan waktu sekitar 15 menit ke Pelabuhan Sorong dengan tarif lebih mahal, yaitu Rp. 150.000,- hingga Rp. 200.000,- atau jasa ojek dengan merogoh kocek sekitar Rp. 25.000,- hingga Rp. 30.000,-. Dari Halte Doom, anda naik taksi laut dengan perkiraan perjalanan sekitar 30 – 45 menit, tergantung gelombang laut.

TEMBOK DOFIOR (TEMBOK BERLIN)

          Tembok Dofior atau lebih dikenal dengan nama Tembok Berlin merupakan spot atau objek yang menarik bagi anda yang ingin menikmati suasana sunset yang romantis di sore hari. Keindahan senja dengan siluet matahari yang perlahan-lahan terbenam membuat momen anda bersama pasangan terasa indah.

Dokumentasi : Indahnya senja di Tembok Berlin
Tembok Berlin juga dapat menjadi pilihan keluarga bersantai sambil menikmati suasana wisata pantai. Pada sore hingga malam, deretan panjang warung-warung makan terutama bagi pecinta seafood akan memanjakan lidah anda. Jangan lupa untuk memesan saraba, minuman khas daerah timur yang mirip wedang jahe namun dengan sentuhan citarasa Papua. Anda juga dapat meminta saraba dicampur susu atau coklat.
          Untuk menuju Tembok Berlin, anda hanya perlu berjalan kaki sekitar 200 meter dari Pelabuhan Sorong atau menggunakan taksi bandara dari Bandara DEO untuk menempuh perjalanan selama 15 menit.

PANTAI TANJUNG KASUARI

          Pantai Tanjung Kasuari termasuk satu dari dua pantai yang menjadi objek wisata alam andalan di daratan Kota Sorong. Anda akan terbuai dengan pesona pantai dengan hamparan pasir putih yang indah. Belum lagi debur ombak pantai dan barisan pohon kelapa yang menambah keelokan panorama pantai ini. Di sini disediakan fasilitas perahu kayu bagi anda yang ingin menjelajahi tepi pantai yang dangkal dan honai-honai untuk bersantai menikmati kesejukan angin. Honai adalah rumah khas Papua yang terbuat dari rumbia. Namun honai di sini tak berdinding sehingga anda masih dapat menikmati pemandangan.  


Dokumentasi : Debur ombak Pantai Tanjung Kasuari
          Untuk menjangkau pantai ini, anda harus menggunakan transportasi darat. Lama perjalanan dari Bandara DEO dengan taksi bandara sekitar satu jam. Bila anda tiba di Pelabuhan Sorong dengan kapal, anda hanya memerlukan waktu 30 menit dengan mobil rental. Belum ada transportasi umum ke tempat ini. Tarif jasa taksi bandara dikenakan sebesar Rp. 250.000,- hingga 300.000,-; sementara rental mobil sekitar Rp. 150.000,- pp.

PULAU DOOM
       Bagi anda yang ingin menyusuri sejarah, Pulau Doom merupakan saksi bisu masa penjajahan Belanda karena pulau ini pernah dijadikan pusat perdagangan dan pemerintahan. Tak heran masih tersisa peninggalan-peninggalan yang memiliki nilai sejarah tinggi bagi Bangsa Indonesia di pulau ini. Rumah-rumah berjajar dan berderet rapi serta pipa-pipa yang mengaliri semua rumah menjadi bukti sejarah keberadaan Belanda.

Dokumentasi : Pulau Doom yang bernilai historis tinggi
          Menariknya Pulau Doom juga menjadi saksi sejarah saat pendudukan tentara Jepang di daerah timur. Di sini banyak terdapat gua-gua bawah tanah yang difunsikan tentara Jepang sebagai bunker pertahanan pada masa itu.
          Pulau Doom dapat ditempuh melalui taksi laut dari Halte Doom selama 30 menit atau dapat menggunakan perahu bermotor yang disewa dengan tarif sesuai kesepakatan tawar-menawar.

Taman Wisata Hutan Lindung (Arboretum)
          Hutan di Papua Barat masih dipertahankan eksistensinya sebagai sumber paru-paru bagi penduduknya. Tak terkecuali di Kota Sorong yang memiliki hutan wisata yang terkenal dengan nama “Taman Wisata Hutan Lindung” atau Taman Wisata Arboretum. Arboretum adalah Bahasa Latin untuk hutan lindung.

Dokumentasi : Gerbang masuk Taman Wisata Arboretum
        Di hutan wisata ini telah disediakan fasilitas honai-honai yang nyaman untuk bersantai hingga area camping bagi pengunjung yang ingin merasakan suasana hutan. Anda juga dapat melepaskan penat atau stress saat menikmati keindahan deretan pepohonan hutan hijau dan suara kicauan burung. Bahkan tempat ini sangat menawan sebagai latar belakang foto anda dengan nuansa hutan di luar negeri seperti Amazon.
          Perjalanan menuju hutan wisata ini dapat ditempuh menggunakan taksi bandara selama 15 menit atau taksi rental dari Pelabuhan Sorong yang memakan waktu 30 menit.

PULAU SOOP
          PulauSoop merupakan satu dari empat pulau besar yang menjadi bagian wilayah Kota Sorong. Di pulau ini anda akan dimanjakan pemandangan hamparan pasir putih yang menarik dengan view  yang melebar ke arah laut kurang lebih 100 meter di arah utara. Pada bagian barat pantai terdapat batuan-batuan besar yang tersebar di tepi pantai. Tentara Jepang pernah menjadikannya sebagai basis pertahan udara. Selain itu, serupa dengan Pulau Doom, terdapat gua batu dan lubang bagi senjata mesin yang diarahkan ke airport Jefman peninggalan tentara Jepang karena mereka mendirikan tempat persembunyian di sini selama Perang Dunia II.

Dokumentasi : Hamparan pasir putih di Pulau Soop
          Pulau Soop menjadi destinasi wisata alam sekaligus sejarah yang sayang bila dilewatkan. Turis juga dapat melakukan aktivitas wisata seperti berenang, berperahu tradisional dan memancing. Mayoritas penduduk pulau ini memiliki fasilitas transportasi laut, sarana penangkapan ikan dan bangunan rumah tradisional.
          Satu-satunya transportasi ke Pulau Soop adalah perahu bermotor atau taksi laut dari Halte Doom. Lama perjalanan hanya sekitar 7-12 menit.

PULAU RAAM
            Keunikan Pulau Raam adalah bila dilihat dari kejauhan atau ketinggian, pulau ini memiliki bentuk mirip dengan seekor buaya. Lebih terkenal dengan sebutan Pulau Buaya karena bentuknya tersebut. Pulau Raam menjadi batas terluar Kota Sorong.
          Topografi pulau ini adalah berpasir putih dengan variasi relief batu di sebelah barat dan kumpulan batu apung di sebelah selatan. Hal ini menjadikan pulau ini terkesan otentik dan berpanorama cantik.

Dokumentasi : Pulau Raam dari kejauhan
          Aktivitas wisata yang dapat dieksplorasi di pulau ini adalah berenang, berperahu, memancing, dan duduk di tepi pantai sambil menikmati alam yang menawan. Pulau Raam juga satu-satunya pulau di Kota Sorong yang menawarkan snorkeling di tepi pantai dan diving pada coral reef dekat batu apung. Tak kalah dengan pulau di Raja Ampat, Pulau Raam juga memiliki keindahan alam bawah laut, tebing terjal biota laut serta flora-fauna yang tak kalah mempesona.

          Untuk menjangkau pulau ini hanya menggunakan perahu bermotor atau taksi laut dari Halte Doom kurang lebih selama 30 menit.

Monday, January 25, 2016

Kepulauan Raja Ampat, Surga Destinasi Wisata Bahari


              Siapa yang tak kenal Raja Ampat?Pulau tersohor yang diibaratkan “surga yang jatuh ke bumi”. Raja Ampat sendiri merupakan gugusan pulau sebanyak 610 pulau yang tersebar dengan empat pulau besar, yaitu Pulau Waigeo, Pulau Misool, Pulau Salawati, dan Pulau Batanta. Secara administrasi wilayah Raja Ampat tercakup dalam Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat, berlokasi di barat bagian kepala burung dengan Sorong sebagai penghubung langsung ke kawasan ini. Raja Ampat merupakan salah satu dari 10 perairan terbaik di dunia untuk diving site.

Dokumentasi : Tulisan Raja Ampat “Sekeping Surga” di Dermaga Waisai

Lokasi dan Transportasi

            Kepulauan Raja Ampat terletak di ujung timur Papua, tepatnya di atas kepala burung. Untuk menjangkau wilayah ini, wisatawan harus naik pesawat udara yang menuju Kota Sorong lebih dulu. Maskapai yang menjangkau wilayah Sorong antara lain Sriwijaya Air, Express Air dan Garuda Indonesia. Anda dapat memilih penerbangan sesuai dengan budget. Namun disarankan agar memilih penerbangan pagi agar dapat melanjutkan perjalanan ke Raja Ampat di hari yang sama. Selain itu sebaiknya anda berkunjung ke Raja Ampat pada bulan Februari hingga Agustus karena pada saat itu cuaca di sana sangat bagus dan angin tidak terlalu kencang sehingga anda dapat mengeksplorasi pulau-pulau di Raja Ampat.
Setelah tiba di Bandara Domine Eduard Osok (DEO) Sorong, anda dapat melanjutkan perjalanan dengan naik angkot (angkutan kota) berkode B yang berwarna kuning di terminal Remu atau bisa juga naik ojek atau mobil bandara langsung menuju ke Pelabuhan Rakyat Sorong. Tarif angkot hanya sebesar Rp. 5.000,- per orang dan anda perlu dua kali naik angkot, yaitu dari bandara ke terminal Remu lalu dilanjutkan dari terminal Remu dengan rute Jalan Baru. Bila carter mobil bandara diperkirakan anda harus merogoh kocek sekitar Rp. 200.000 – Rp. 300.000,- per mobil. Sementara jasa ojek lebih murah, sekitar Rp. 30.000 – Rp. 50.000,-.

Dokumentasi : Airport Domine Eduard Osok (DEO), Kota Sorong

Selanjutnya anda dapat memilih untuk naik kapal cepat Marina Express atau kapal putih misalnya Fajar Mulia. Bila menggunakan kapal cepat maka hanya menempuh perjalanan selama 2 jam, sedangkan kapal putih yang berukuran besar lebih memakan waktu, yaitu sekitar 3 – 3,5 jam. Tarif dua jenis kapal tersebut berbeda tipis. Tiket ekonomi untuk Marina Express sebesar Rp. 120.000,- sementara tiket eksekutif lebih mahal, yaitu sekitar Rp. 150.000,-. Untuk jasa kapal putih, tidak ada dibedakan berdasarkan kelas. Anda cukup membayar Rp. 100.000,- untuk sekali perjalanan. Selain itu ada kapal cepat yang ekslusif berkapasitas terbatas. Sekali perjalanan tiketnya dibanderol sekitar Rp. 2.000.000,- dengan fasilitas dan kenyamanan VIP. Tiket kapal sendiri tidak dapat dipesan online, melainkan bayar di tempat penjualan tiket.

Dokumentasi : Pelabuhan Rakyat Sorong, dermaga penyeberangan ke Raja Ampat

Kapal Marina Express berangkat dari pelabuhan rakyat Sorong menuju dermaga Waisai setiap hari sekitar pukul 14.00 WIT. Demikian juga sebaliknya dari Waisai ke Sorong pada jam yang sama. Khusus 2 kali seminggu penyeberangan kapal Marina Express dilakukan dua kali dalam sehari, yaitu pada hari Jumat dan Minggu saja. Kapal cepat Marina Express maupun kapal putih akan berlabuh di Pelabuhan Waisai.

Dokumentasi : Kapal Marina Express, salah satu transportasi ke Raja Ampat

Waisai adalah ibukota Kabupaten Raja Ampat. Khusus untuk wisatawan yang ingin menjelajahi keindahan Raja Ampat diharuskan membeli pin masuk dengan harga Rp. 250.000,- untuk turis lokal dan Rp. 500.000,- untuk turis asing. Pin ini berlaku untuk satu tahun sehingga anda tidak perlu membayar biaya masuk lagi bila mengunjungi Raja Ampat selama setahun.
Dari Waisai, perjalanan menjelajahi keeksotisan pulau-pulau Raja Ampat dapat dilakukan dengan carter speed boat di pelabuhan khusus atau Dermaga Waiwo. Rata-rata tarif jasa transportasi ini tergantung pada jarak tempuh pulau, berkisar antara Rp. 5.000.000,- sampai dengan Rp. 15.000.000,- dengan kapasitas maksimal 14 dan 17 orang untuk speed boat tertentu. Bagi anda dengan kocek terbatas dapat menyewa kapal nelayan bermotor yang berkapasitas 2 hingga 3 orang dengan biaya sebesar Rp. 1.300.000,- hingga Rp. 1.500.000,-. Meski demikian, perlu diingat bahwa tidak semua objek di Kepulauan Raja Ampat yang dapat dikunjungi.

Keindahan Alam Bawah Laut yang eksotis

            Kepulauan Raja Ampat memiliki bentang alam berupa kepulauan dengan berbagai tipe pulau-pulau karst yang dibawahnya berhiaskan bentang terumbu (reefscape) dan habitat terumbu serta sea mounth (gunung laut). Bahkan spesies ikan dan karang Raja Ampat bersifat endemik. Artinya spesies dan karang tersebut hanya dapat ditemukan di satu tempat saja dan tidak terdapat di tempat lainnya. Berdasarkan informasi dari E-Pariwisata, tercatat sekitar 600 spesies karang, 57 spesies udang mantis, 13 spesies mamalia laut, 5 spesies penyu laut langka, 700 spesies moluska dan 1.320 spesies ikan dimana sekitar 27 spesies ikan hanya dapat ditemukan di Kepulauan Raja Ampat. Secara ekonomi, keindahan bawah laut Raja Ampat sangat bernilai dan tiada duanya.

Dokumentasi Google : Eksotisme alam bawah laut Kepulauan Raja Ampat

Dokumentasi Google : Eksotisme alam bawah laut Kepulauan Raja Ampat

Dokumentasi Google : Ikan pari manta di Perairan Raja Ampat

Spot Wisata yang Wajib dikunjungi

            Raja Ampat memiliki segudang objek yang tidak dapat dilewatkan. Beberapa di antara objek tersebut bahkan mendunia hingga menarik wisatawan baik dari domestik maupun luar negeri. Beberapa objek yang menjadi ikon Kepulauan Raja Ampat diantaranya:

1.      Teluk Pianemu
Teluk Painemu merupakan bentang alam pulau karst yang berupa gugusan pulau-pulau kecil yang dikenal sebagai “gugusan pulau bintang”. Hampir serupa dengan Wayag, teluk ini menawarkan keindahan alam sekaligus permainan warna memukau yang merupakan refleksi kekayaan alam bawah laut seperti terumbu karang.  Perjalanan dari Waisai ke Pianemu dengan menggunakan speed boat memakan waktu sekitar 2 - 3 jam. Speed boat dapat berlabuh di dermaga kayu mini maksimal 5 unit speed boat. Di dermaga ini anda juga akan menjumpai sejumlah pedagang batu akik yang khusus menjual batu akik Raja Ampat yang tersohor. Bila anda berminat, harga satu batu yang belum diasah berkisar Rp. 50.000,- sampai jutaan rupiah, tergantung ukuran dan keunikan batu akik tersebut.

Dokumentasi : Dermaga kayu mini, tempat speed boat bersandar

Dokumentasi : Papan informasi mengenai Pianemu di bukit yang dikhususkan untuk wisatawan

Anda juga dapat berfoto selfie dengan latar keindahan Teluk Pianemu dari ketinggian. Untuk mencapainya, anda harus berolahraga ekstra dengan mendaki lebih dari 300 anak tangga yang terhubung dengan teras kayu di ketinggian. Namun kelelahan anda akan terbayar dengan pemandangan sekepal surga yang tak ternilai.

Dokumentasi : Untaian anak tangga menuju teras kayu yang menjadi tempat untuk menikmati Pianemu

Selain itu, keindahan Pianemu terasa makin lengkap karena berdekatan dengan Danau Bintang, salah satu spot wisata yang tampak seperti bentuk bintang bila dilihat dari ketinggian.

Dokumentasi : Pemandangan gugusan Pianemu dari ketinggian

Dokumentasi : Keeksotisan Pianemu dari ketinggian

2.      Kepulauan Wayag
Wayag adalah gugusan pulau yang terjauh dari Raja Ampat yang merupakan wilayah Distrik Waigeo Barat. Wilayah ini hanya dapat dijangkau dengan speed boat sekitar 4 – 5 jam dari Waisai. Tarif jasa speed boat tak tanggung-tanggung, dapat mencapai Rp. 15.000.000,- pp. Bila menggunakan jasa speed boat transwisata lebih murah, yaitu sekitar Rp. 12 – 13 juta.
Wayag adalah destinasi yang tak dapat dilewatkan. Pulau dengan bukit berpasir putih dan dikelilingi pulau-pulau kecil lainnya ini memiliki pemandangan yang serupa dengan Pianemu. Hanya saja pulau-pulau di Wayag jauh lebih banyak dan saling mengelompok dengan cantik. Selain itu, untuk mendapatkan pemandangan pulau secara keseluruhan, anda harus mendaki puncak bukit karang yang keras selama satu hingga 2 jam. Diingatkan bila menaiki bukit karang dan karst di Wayag sebaiknya memakai sepatu atau sandal gunung yang memiliki tali belakang karena karst Wayag sangat tajam dan berbahaya.


Dokumentasi : Gugusan Pulau Wayag yang menawan

3.      Pasir Timbul
            Pasir timbul merupakan wilayah paling ikonik di Raja Ampat yang dapat ditempuh sekitar 30 menit dari Waisai. Pasir Timbul adalah sebutan untuk sebuah hamparan pasir yang membentuk pulau kecil di tenga-tengah lautan Raja Ampat. Eksistensi Pasir Timbul sangat tergantung pada pasang surut air laut. Pada saat air laut pasang, hamparan pulau pasir ini akan hilang atau tenggelam di dalam air. Sedangkan pada saat air laut surut, Pasir Timbul baru akan benar-benar muncul. Karena keunikan spot ini yang dapat timbul dan hilang inilah maka masyarakat lokal menyebutnya Pasir Timbul.

Dokumentasi Google : Pasir Timbul saat air laut mulai surut

            Keberadaan Pasir Timbul ini begitu menarik, karena sejauh mata memandang, hanya ada pasir saja. Kalaupun ada hewan laut, mungkin hanya kerang-kerang kecil yang menyusuri pasir. Luas Pasir Timbul diperkirakan sekitar 100 – 150 meter persegi. Di sekitarnya, anda dapat melakukan snorkeling dan dimanjakan dengan keindahan karang yang termasuk salah satu yang tercantik di Raja Ampat serta koloni ikan-ikan hias yang sayang sekali bila tidak dipotret.

Dokumentasi : Pasir Timbul saat air laut pasang
               Para turis biasanya menjadikan Pasir Timbul sebagai pilihan obyek wisata penutup setelah seharian berkeliling kawasan Raja Ampat dengan speed boat atau kapal motor. Waktu yang tepat untuk mengunjungi Pasir Timbul adalah pada siang menuju sore hari, atau sekitar jam 15.00 WIT, dimana air laut sedang surut dan Pasir Timbul dalam kondisi terlihat jelas.
  
4.      Waiwo Dive Resort
            Waiwo Dive Resort merupakan salah satu resor yang berlokasi di Waisai, raja Ampat yang menawarkan spot diving dengan instrukstur professional yang berlisensi. Resor ini dapat ditempuh dari Kecamatan kota Waisai menggunakan transportasi darat, yaitu carter mobil dari dermaga Waisai sekitar 30 - 45 menit. Anda cukup merogoh kocek sekitar Rp. 200.000,- sampai Rp. 250.000,-. Untuk memasuki resor ini, anda tidak perlu membayar alias free. Bahkan anda bebas menikmati pemandangan seputar resor.

Dokumentasi : Waiwo Dive Resort

            Waiwo Dive Resort memiliki fasilitas homestay yang terdiri dari tiga tipe, yaitu Suite Room (tarif Rp. 850.000,-/orang per malam), Deluxe Room (tarif Rp. 750.000,-/orang per malam) dan Family Room yang termurah (hanya Rp. 550.000,-/orang per malam). Tarif penginapan telah termasuk sarapan dan makan dua kali sehari. Anda juga dapat menyewa kayak dengan tarif Rp. 50.000,- per jam. Tak hanya diving, anda juga dapat melakukan kegiatan snorkeling, terutama bagi anda yang dapat berenang dan ingin menikmati pesona keanekaragaman hayati laut dari kedalaman terbatas. Untuk itu, anda akan dikenakan charge dalam melakukan aktivitas diving dan snorkeling. Sebagai gambaran, tarif diving untuk dua jam adalah sekitar Rp. 1.500.000,-.

Dokumentasi : Salah satu homestay di Waiwo Dive Resort
           
            Hal menarik lain yang hanya dapat dijumpai di Waiwo Dive Resort adalah keberadaan Dermaga Waiwo yang berukuran mini serta jembatan Ponton yang dikenal sebagai jembatan bergelombang mengikuti arus laut, terdiri dari untaian drum plastik yang saling terhubung sepanjang 30 meter. Anda juga dapat memberi makan ikan-ikan yang biasanya bergerombol di bawah dermaga kayu maupun jembatan Ponton. Fasilitas dermaga dan jembatan juga gratis. Di atas jembatan Ponton, anda akan merasakan sensasi terayun-ayun di atas gelombang laut meski tak seekstrem roller coaster. Bagi yang memiliki mabuk laut disarankan untuk tidak mencobanya.

Dokumentasi : Jembatan Ponton di Dermaga Waiwo

Dokumentasi : Sekelompok ikan yang bergerombol dekat jembatan Ponton saat diberi makan
               
                Raja Ampat juga terkenal dengan keindahan pantainya yang rata-rata memiliki pasir putih. Birunya laut ditambah keindahan pemandangan pantai akan membangkitkan “jiwa fotografi” dalam diri anda untuk mengabadikannya. Tak terkecuali di resor Waiwo yang juga memiliki pantai pasir putih yang cantik.

Dokumentasi : Pantai Waiwo dengan pasir putih yang cantik

Dokumentasi : Berfoto selfie dengan latar pasir pantai yang putih

5.      Kampung Wisata
Salah satu ikon populer lain di Raja Ampat selain spot diving adalah keberadaan kampung wisata. Kampung wisata ini dimaksudkan sebagai wujud dari kepedulian masyarakat lokal dalam menjaga kelestarian ekosistem laut Kepulauan Raja Ampat. Salah satu kampung wisata terkenal dan memiliki reputasi yang luar biasa adalah Kampung Wisata Arborek. Kampung Arborek adalah pelopor pengembangan konservasi kekayaan laut berbasis kearifan lokal masyarakat. Selain Arborek, masih terdapat 18 kampung wisata lain yang tersebar (seperti Kampung Wisata Yenbekwan).

Dokumentasi : Ucapan selamat datang di Kampung Wisata Arborek
          
          Untuk mencapai Kampung Wisata Arborek, hanya satu setengah jam dari Waisai menggunakan speed boat dan bersandar di Dermaga Arborek. Anda dapat menginap di homestay Arborek atau beberapa resor yang berdekatan dengan tarif minimum Rp. 500.000,- per malam per orang.
            Di Arborek anda akan mendapatkan pemandangan lengkap yang tak terlupakan. Di dermaganya, anda akan disuguhi pemandangan koral Gorgonia yang berkilauan tertimpa sinar matahari di bawah permukaan air. Bila ingin menyelam, cukup dengan jarak 10 menit menggunakan perahu motor atau biasa dikenal katinting, anda sudah dapat mengagumi alam bawah laut mulai dari beragam jenis karang, ikan pari, ikan dugong (duyung), hiu karang, beragam jenis ikan hias yang berwarna-warni, sampai ikan barakuda yang tidak begitu berbahaya jika berkelompok.

6.      Pantai WTC
            Salah satu ikon fenomenal di Waisai adalah Pantai WTC (Waisai Torang Cinta). Dari Dermaga Waisai, cukup menggunakan jasa ojek seharga Rp. 25.000,- dan estimasi perjalanan 20 – 30 menit, anda sudah dapat menikmati semilir angin dan pemandangan barisan pohon kelapa.

Dokumentasi : Tugu Pantai WTC yang ikonik

            Pantai WTC adalah salah satu tempat paling ramai di Waisai. Di sini berdiri megah sebuah tugu persegi bertuliskan Kabupaten Raja Ampat yang di atasnya berhias lambang kabupaten, yaitu dua ekor lumba-lumba dan seekor burung putih. Pantai WTC sering dijadikan lokasi sebuah acara besar seperti Festival Budaya Raja Ampat pada tahun 2013, Sail Raja Ampat tahun 2014 dan acara ulang tahun Kabupaten Raja Ampat yang diselenggarakan setiap tahun.

Dokumentasi : Pantai WTC dari gerbang masuk

Kuliner di Raja Ampat

            Bagi anda pecinta ikan dan seafood, anda dapat menikmati hidangan laut sepuas-puasnya di Raja Ampat. Di Waisai, misalnya banyak warung dan restoran yang menyajikan hidangan laut segar yang langsung ditangkap dari laut seperti ikan, udang dan kepiting dengan pilihan masak dibakar atau digoreng. Bila anda tinggal di resor atau homestay di pulau-pulau, anda tetap dapat menikmati hidangan ini namun dengan harga jauh lebih mahal. Rata-rata harga ikan bakar di warung atau rumah makan sekitar Rp. 45.000,- hingga Rp. 60.000,-, tergantung pada jenis ikan.
            Salah satu makanan khas Papua adalah sagu dan ulat sagu. Sagu adalah tepung atau olahan yang diperoleh dari pemprosesan teras batang rumbia atau pohon sagu (Metroxylon sagu Rottb.). Sagu merupakan makanan pokok bagi masyarakat di Maluku dan Papua yang tinggal di pesisir. Sementara ulat sagu diambil dari pohon sagu, selanjutnya dibakar atau digoreng hingga renyah. Kuliner unik ini rasanya gurih dan menyehatkan. Bagi pecinta makanan yang ingin merasakan sensasi berbeda, dijamin akan ketagihan pada ulat sagu bakar atau goreng.
            Bagi anda yang ingin bertualang menikmati keindahan surga Kepulauan Raja Ampat dapat mengakses situs www.rajaampatku.com yang menawarkan dua paket yaitu paket 3 hari 2 malam seharga Rp. 4.750.000,- dan paket 4 hari 3 malam seharga Rp. 6.500.000,- (minimal 4 pax/grup, harga sudah mencakup charter speed boat, akomodasi di resor pantai dengan fasilitas AC, makan 3x sehari dan fasilitas antar jemput). Bila anda hanya ingin satu hari mengeksplorasi Raja Ampat, juga disediakan paket tur satu hari seharga Rp. 2.500.000,- (minimal pemesanan 6 pax, start perjalanan pagi dari Sorong ke Raja Ampat dan pulang sore ke Sorong).
Bagi pecinta diving juga tersedia paket menyelam di Raja Ampat dengan rute charter keliling spot-spot ikonik Raja Ampat seharga Rp. 6.500.000,- (maksimal 8 pax). Bagi wisatawan berkocek tebal dapat memilih paket charter privat sekali jalan untuk rute Sorong-Raja Ampat seharga Rp. 7.500.000,-.

Dokumentasi : Speed boat, sarana transportasi untuk menjangkau pulau-pulau di Raja Ampat

Sunday, January 24, 2016

Diseminasi Data Berbasis Teknologi Informasi

Diseminasi data BPS merupakan suatu tahapan yang tidak kalah penting dari pengumpulan data hingga penyajiannya. Data BPS hanya akan berakhir di atas meja atau lemari perpustakaan bila tidak di-diseminasikan dengan baik. Banyak cara untuk mensosialisasikan data yang dikumpulkan kepada khalayak umum, seperti website yang dapat diakses melalui komputer maupun smartphone. Bahkan terobosan terbaru adalah BPS memiliki akun resmi Facebook dan Twitter. Sosmed alias sosial media sangat berperan dalam trend gaya hidup masa kini. Bahkan sosmed menjadi tool yang cukup efektif dalam sosialisasi dokumentasi kegiatan atau aktifitas apa pun. Dengan demikian diharapkan data-data BPS kian populer dan bernilai sejuta manfaat terutama untuk kepentingan user atau konsumen data BPS.
                Inovasi teknologi yang mengusung tema “diseminasi” juga telah dilakukan oleh lembaga atau institusi sekaliber Bank Indonesia. Dengan layanan informasi publik yang mengedepankan kecepatan, kepuasan konsumen dan pelayanan prima, BI telah mengimplementasikan BICARA atau Bank Indonesia Call and Interaction dengan keunggulan standar internasional dan dukungan sertifikat ISO. BICARA telah beroperasi melalui berbagai jalur komunikasi seperti telepon, email, fax, surat, kunjungan langsung dan social media. Bahkan feedback dari masyarakat untuk teknologi tersebut sangat positif. Selain dapat berkomunikasi secara interaktif, publik dapat mengakses data dan informasi BI lebih mudah dan cepat. Suatu terobosan yang perlu dijadikan panutan bagi para pakar IT BPS untuk mengupayakan suatu sistem diseminasi data secara lebih menyentuh need masyarakat dan meningkatkan public trust akan data BPS. Lebih krusial lagi, membangkitkan kesadaran stakeholder akan manfaat data yang lebih besar dalam perencanaan pembangunan, implementasi kebijakan publik dan kepentingan penelitian untuk kemaslahatan umum. Masyarakat umum juga penting digiring untuk memahami partisipasinya dalam suatu survei BPS akan turut berkontribusi dalam pembangunan ekonomi maupun human resources yang akhirnya bermuara pada azas manfaat yang mereka peroleh dari hasil-hasil pembangunan. Selama ini masyarakat terutama kalangan bisnis cenderung skeptis dengan survei BPS karena dirasa tak ada manfaat langsung yang berimbas pada kondisi “kocek” mereka. Untuk itu BPS perlu membangun jalur diseminasi data yang mumpuni dengan teknologi terkini dan tim humas yang terlatih.
                Persoalan yang mengganjal diseminasi data BPS agar lebih membangkitkan animo masyarakat dan menyentuh need user kemungkinan adalah 4 (empat) faktor. Satu, minimnya tenaga ahli di BPS yang fokus untuk menyuarakan data BPS agar terkesan tidak kaku dan lebih interaktif. Jangankan di BPS Provinsi, di BPS Pusat pun masih kekurangan tenaga ahli dengan kualifikasi yang dimaksud. Solusinya tentu intensive training secara kontinu dan konsisten dengan para expert di luar BPS yang memiliki segudang pengalaman dalam diseminasi data. Kedua, publikasi data BPS yang sepi kreativitas, artinya publikasi BPS selama ini memiliki desain cover yang itu-itu saja dengan konten yang nyaris serupa setiap tahun. Tentu dalam penyusunan publikasi harus memiliki standar tersendiri, namun publikasi data tidak melulu dalam bentuk buku atau BRS (Berita Rilis Statistik). BPS mungkin dapat meluncurkan Buletin Data yang terbit setiap triwulan dengan konten indikator data terpilih yang up to date plus desain Infografis yang “eye-catching” dan understandable. Sasarannya adalah masyarakat atau publik yang dapat mengaksesnya via PC, laptop, bahkan teknologi seluler.

                Ketiga, Inovasi perangkat teknologi untuk diseminasi masih terbatas. BPS telah melakukan terobosan sms gateway dan penggunaan tablet dalam survei tertentu, namun untuk diseminasi data masih minim. Diseminasi seharusnya tidak hanya terbatas pada website maupun sosmed, namun dapat juga dalam bentuk video di Youtube dengan akun resmi milik BPS atau video digital dengan variasi animasi ikon BPS (misal Bung Itung) yang “dititipkan” dalam perangkat digital milik pemerintah daerah atau dapat diakses dari website BPS (dari daerah hingga pusat) melalui komputer, tablet dan smartphone. Keempat, tenaga humas daerah yang kurang dari segi jumlah dan kurang dalam fokus diseminasi data. Selama ini humas berkutat dalam mensosialisasikan kegiatan survei dan sensus BPS serta acara press rilis. Tenaga humas di daerah perlu difokuskan dalam peningkatan relasi dengan stakeholder maupun publik dengan berbagai inovasi diseminasi seperti video digital dalam website BPS daerah, layanan telepon interaktif, sistem diseminasi data offline dan blog Statistik Populer dengan akun resmi BPS agar public interest akan data kian meningkat. Kuncinya secanggih apa pun teknologi yang digunakan, faktor manusia yang paling berperan dalam keberhasilan diseminasi data.
               Semoga BPS bisa berjaya dengan teknologi ter-update!